Atmosfer

A. KARAKTERISTIK LAPISAN ATMOSFER


Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Kata atmosfer sendiri berasal dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan. Sebagai pelindung bumi, lapisan atmosfer memiliki beberapa sifat fisik yang diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Berada di ketinggian 0-1.000 km di atas permukaan tanah
  • Terdiri dari unsur gas, debu dan uap air
  • Tidak berwarna, tidak berwujud, tidak berbau dan bisa dirasakan dalam bentuk angin
  • Dapat mengembang dan menyusut (memiliki sifat dinamis)
  • Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan
  • Terdiri dari lapisan-lapisan yang memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing

Adapun secara vertikal, lapisan atmosfer terdiri dari 5 lapisan yang memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing, antara lain yaitu:

  • Lapisan Troposfer (0-18 km dpl)
  • Lapisan Stratosfer (18-60 km dpl)
  • Lapisan Mesosfer (60-80 km dpl)
  • Lapisan Termosfer (80-100 km dpl)
  • Lapisan Eksosfer (500-1.500 km dpl)
Kemudian, jika bumi bisa mengalami suatu fenomena alam, maka sama halnya dengan atmosfer. Perlu diketahui bahwa di dalam lapisan atmosfer, terdapat fenomena alam yang terjadi dan dinamakan dengan gejala optik. Terdapat beberapa gejala optik yang terjadi di atmosfer, yang diantaranya yaitu Halo, Pelangi, Sandikala, Fatamorgana dan Aurora.

B. IKLIM DAN CUACA

Keadaan atmosfer, dapat diamati setiap hari dengan kondisi yang berubah-ubah. Sebagai contoh kadang cerah, hujan, mendung atau angin kencang. Hal tersebutlah, yang dimaksud dengan cuaca. Cuaca merupakan kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu tertentu dan pada cakupan wilayah yang sempit. Kemudian disamping itu, terdapat juga istilah yang dinamakan iklim. Dimana iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca dalam periode waktu yang panjang, umumnya lebih dari 30 tahun dan dengan cakupan wilayah yang luas. Berdasarkan sifat kelestariannya, sumber daya alam dapat dikelompokkan atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources).
Keadaan yang terjadi di atmosfer tersebut, tentu dapat diperkirakan dengan dilakukannya pengamatan. Dan pengamatan tersebut dilakukan terhadap unsur-unsur iklim dan cuaca sebagai berikut.

  1. Penyinaran Matahari
  2. Dalam pemancaran energi matahari memancarkan energi dengan bentuk radiasi matahari, hanya 47% dari radiasi tersebut sampai ke permukaan bumi karena adanya pemantulan oleh partikel-pertikel yang ada di udara. Setiap tempat di permukaan bumi memiliki intensitas penyinaran matahari yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahri, jarak bumi dengan matahari, ketinggian tempat, relief bumi dan pengaruh angin. Adapun alat untuk mengukur penyinaran matahari adalah Campbell Stokes.

  3. Suhu Udara
  4. Suhu adalah panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan suhu udara adalah suhu panas atau dinginnya suatu udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Terdapat dua proses pemanasan udara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi suhu udara adalah transparansi atmosfer, sudut pandang sinar matahari, lamanya penyinaran, besarnya energi yang dikeluarkan matahri, jarak bumi dengan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh angin. Adapun alat untuk mengukur suhu udara adalah termometer.

  5. Tekanan Udara
  6. Tekanan udara adalah beratnya massa udara di atas suatu satuan wilayah. Adapun tekanan udara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebaran tekanan udara vertikal dan horizontal. Hukum tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu udara. Adapun alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.

  7. Angin
  8. Angin merupakan massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi daerah daerah yang memiliki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan rendah. Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah gradien barometrik, relief, tumbuh-tumbuhan dan jarak dari permukaan tanah. Kemudian, angin memiliki beberapa pola yang diantaranya adalah sebagai berikut.

    • Angin Musim Timur
    • Angin musim timur merupakan angin yang bertiup dari Australia ke Asia dan menyebabkan terjadinya musim kemarau di Indonesia Angin musim timur terjadi pada bulan April - Oktober.

    • Angin Musim Barat
    • Angin musim barat merupakan angin yang bertiup dari Asia ke Australia pada bulan Oktober - April dan menyebabkan musim penghujan di Indonesia.

  9. Awan
  10. Awan merupakan kumpulan partikel atau titik air yang ada di atmosfer. Adapun beberapa jenis awan diantaranya adalah cirrus, cirrocumulus, cirrostratus, altostratus, altocumulus, cumulonimbus, stratocumulus, stratus, cumulus dan nimbostratus.

  11. Kelembaban Udara
  12. Kelembaban udara merupakan banyaknya kandungan uap air di udara. Kelembapan udara dinamakan dengan kelembapan mutlak (absolut) dan kelembapan nisbi (relatif). Kelembaban udara dihasilkan oleh proses evaporasi dan transpirasi. Adapun alat untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer.

  13. Curah Hujan
  14. Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai bentukan air alami (moisture) dari massa udara (awan) yang tebal dan telah mengalami kondensasi ke permukaan bumi. Jatuhnya air tersebut ke bumi dapat berbentuk titik air, salju bahkan es. Berdasarkan kejadian dan waktunya, terdapat beberapa jenis hujan yang diantaranya yaitu hujan zenithal, hujan orografis, hujan siklon dan hujan frontal.

C. KLASIFIKASI TIPE IKLIM DAN POLA IKLIM GLOBAL


Iklim yang terjadi di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, namun meskipun demikian, terdapat beberapa tempat di bumi dapat memiliki jenis iklim yang serupa walaupun terpisahkan oleh jarak. Berikut beberapa klasifikasi iklim.

  • Iklim Matahari
  • Iklim Fisis
  • Iklim Koppen
  • Iklim Schmidt-Ferguson
  • Iklim Oldeman
  • Iklim Junghun

D. KARAKTERISTIK IKLIM DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA


Letak astronomis Indonesia yang berada pada 6° LU - 11° LS dan antara 95° BT - 141° BT menyebabkan Indonesia berada di wilayah beriklim tropis. Hal ini menyebabkan Indonesia mengalami siang dan malam hari selama 12 jam. Kemudian, letak astronomis tersebut juga membuat iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga iklim yang diantaranya adalah iklim musim, iklim tropis dan iklim laut.

E. PENGARUH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL TERHADAP KEHIDUPAN


Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur iklim. Secara nyata, seiring berjalannya waktu perubahan unsur iklim cenderung naik atau turun. Sebagai contoh yaitu curah hujan yang berubah menjadi lebih besar dari biasanya. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya adalah Efek Rumah Kaca (Green House Effect) dan Penipisan Lapisan Ozon yang dapat menyebabkan dampak lainnya seperti contoh peristiwa el nino dan la nina.

F. LEMBAGA-LEMBAGA PENYEDIA DAN PENGGUNA DATA ATMOSFER

  1. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
  2. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga pemerintah non-departemen (LPND) yang pimpinannya merupakan seorang Kepala Badan serta melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. Seperti yang kita ketahui bahwa BMKG seringkali memberikan informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan kemungkinan adanya potensi tsunami.

  3. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
  4. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatan di Indonesia. Adapun di dalam LAPAN sendiri terdapat empat bidang utama yaitu penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa dan kebijakan dirgantara.

  5. Badan Informasi Geospasial (BIG)
  6. Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden serta dipimpin oleh seorang Kepala. Adapun tugas dari BIG adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial yang meliputi informasi geospasial dasar, informasi geospasial tematik dan infrastruktur informasi geospasial.

'