Iklim Koppen

Klasifikasi iklim adalah usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi yang diakibatkan oleh perbedaan latitude yaitu posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang, letak geografis dan kondisi topografi, serta suatu tempat yang memiliki kekhasan iklim. Adapun klasifikasi iklim yang berlaku untuk seluruh dunia dan sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan ekologi salah satunya adalah Klasifikasi Iklim Koppen.

Iklim Koppen merupakan sistem penggolongan iklim dunia berdasarkan unsur-unsur cuaca, meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan kelembaban dengan menggunakan sistem huruf. Klasifikasi ini diciptakan oleh seorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir Koppen (1918). Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim W.Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan, kemudian huruf kedua menunjukkan tingkat kelembaban atau kebekuan wilayah, sedangkan huruf ketiga menunjukkan tingkat panas.

Adapun klasifikasi utama iklim Koppen berdasarkan huruf kapital adalah A (Tropis) dengan suhu rata-rata 18°C serta curah hujan yang signifikan, B (Kering) dengan curah hujan yang kecil meskipun penguapan tinggi, C (Subtropis) dengan suhu rata-rata bukan terdingin 0°C dan 18°C serta setidaknya memiliki satu bulan dengan suhu rata-rata di atas 10°C, D (Mikrotermal) dengan satu bulan suhu rata-rata dibawah 0°C serta satu bulan di atas 10°C, dan E (Kutub) dengan suhu rata-rata bulanan terpanas < 10°C. Adapun rincian iklim Koppen lebih jelas sebagai berikut.

  1. Iklim A (Tropis)
    • Af = Iklim hutan hujan tropis, dengan curah hujan bulanan tidak kurang dari 60 mm pada setiap bulan
    • Am = Iklim muson tropis, dengan curah hujan bulan terkering kurang dari 60 mm tetapi melebihi 4% dari curah hujan tahunan
    • Aw atau As = Iklim hutan hujan tropis, dengan curah hujan bulanan tidak kurang dari 60 mm pada setiap bulan
  2. Iklim B (Kering)
    • BWh = Iklim gurun panas
    • BWk = Iklim gurun dingin
    • BWn = Iklim gurun ringan
    • BSh = Iklim semi-gersang panas
    • BSk = Iklim semi-gersang dingin
    • BSn = Iklim semi-gersang ringan
  3. Iklim C (Subtropis)
    • Cfa = Iklim subtropis basah
    • Cfb = Iklim laut
    • Cfc = Iklim subarktik oseanik
    • Cwa = Iklim subtropis yang dipengaruhi angin muson
    • Cwb = Iklim subtropis dataran tinggi dengan musim dingin yang kering
    • Cwc = Iklim subtropis dataran tinggi dingin atau iklim lautan subkutub
    • Csa = Iklim mediterania dengan musim panas yang terik
    • Csb = Iklim mediterania dengan musim panas yang hangat
    • Csc = Iklim mediterania dengan musim panas yang dingin
  4. Iklim D (Mikrotermal)
    • Dfa = Iklim benua basah dengan musim panas yang terik
    • Dfb = Iklim benua basah dengan musim panas yang hangat
    • Dfc = Iklim subarktik
    • Dfd = Iklim subartik dengan musim dingin ekstrim
    • Dwa = Iklim benua dengan musim panas yang terik dan musim dingin yang kering
    • Dwb = Iklim benua dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang kering
    • Dwc = Iklim benua dengan musim panas yang dingin dan musim dingin yang kering
    • Dwd = Iklim benua dengan musim dingin yang ekstrim dan musim dingin yang kering
    • Dsa = Iklim benua dengan musim panas yang terik dan kering
    • Dsb = Iklim benua dengan musim panas yang hangat dan kering
    • Dsc = Iklim benua dengan musim panas yang dingin dan kering
    • Dsd = Iklim benua dengan musim dingin yang ekstrim dan musim panas yang kering
  5. Iklim E (Kutub)
    • ET = Iklim tundra ringan
    • Etf = Iklim tundra dingin
    • EF = Iklim tundra es

'