Asbes adalah mineral alami yang termasuk dalam kategori
bahan tambang serta mineral silika. Asbes merupakan salah satu
hasil dari transformasi batuan atau mineral lainnya yang kemungkinan
terbentuk satu juta tahun yang lalu. Variasi dari formasi asbes tidak terbentuk
secara keseluruhan tetapi bersifat relatif dan saling mempengaruhi.
Hal ini disebabkan antara lain oleh pergerakan tektonik lokal dan kondisi geologi,
keadaan permukaan, rekahan, tekanan, keadaan temperatur, dan faktor intrusi lainnya.
Proses transformasi membuat asbes dibedakan menjadi dua kelompok yaitu proses transformasi
metamorfik serpentin (Mineral krisotil) dan transformasi jenis amfibol (mineral Aktinolit,
antofilit, amosit , tremolit, dan krosidolit). Proses metamorfosis tersebut memperkaya material dengan SiO2.
Perlu diketahui bahwa asbes adalah istilah pasar untuk bermacam macam mineral yang dapat dipisah - pisahkan, sehingga menjadi serabut yang fleksibel.
Adapun serat asbes memiliki kekuatan tarik yang lebih kokoh daripada baja, namun teksturnya tetap halus dan fleksibel.
Oleh karena itu, serat asbes dapat dipintal menjadi material bangunan. Asbes memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam air dan pelarut lainnya, memiliki stabilitas termal,
serta bukan merupakan konduktor listrik yang baik karena mampu tahan terhadap panas. Oleh karena itu, di Indonesia asbes sendiri asbes dijadikan sebagai atap rumah ataupun
komponen konstruksi rumah lainnya agar menghindari
potensi kebakaran. Selain itu, asbes juga memiliki kegunaan untuk bahan baku industri seperti industri karet, industri bahan bangunan, industri perlengkapan dan komponen kendaraan roda empat.