Batu bara adalah endapan senyawa organik karbon yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan yang mengalami perubahan tekanan dan suhu dalam waktu jutaan tahun.
Endapan organik di rawa-rawa mengalami proses pembatubaraan (coalification) yang mencakup proses biokimia dan proses metamorfosis. Seiring perubahan pengaruh suhu dan tekanan yang semakin tinggi,
batu bara muda (lignite) mengeras dan menghitam serta membentuk bitumen atau antrasit yang memiliki nilai kelas kalori tinggi dan berkualitas.
Batu bara mengandung energi yang disimpan oleh tanaman yang hidup ratusan juta tahun lalu di hutan rawa. Batu bara berbentuk padat dan umumnya ditambang pada tanah dangkal.
Kementerian ESDM mencatat cadangan batu bara Indonesia per 19 Januari 2022 sebanyak 31,7 miliar ton. Data tersebut dihimpun dari Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi.
Kemudian, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Lana Saria menyebut cadangan batu bara berkalori rendah atau kurang dari 5.100 kalori/gram sebesar 10,9 miliar ton.
Lalu, kalori sedang atau 5.100 kalori/gram-6.100 kalori/gram sebanyak 18,8 miliar ton.
Selanjutnya, batu bara berkalori tinggi dengan kadar 6.100 kalori/gram-7.100 kalori/gram sebanyak 1,5 miliar ton.